bukomandang trip (3)

Traveling in Style

Entah ide siapa, kemungkinan besar sih, bunitia (gantinya panitia).
Yayung atau Een atau Devi ?
Itinerary yang disusun rapi dan di forward ke e-mail para Gladies 77 - tur Bukomandang, dilengkapi dengan dresscode.
Kami pergi hanya 3 hari 2 malam, yaaa sebanyak itulah dresscodenya.
Rasanya belum pernah traveling dilengkapi dengan dresscode, paling-paling kaos seragam studi tur jaman SMP atau SMA.
Hari pertama, kami memakai dresscode warna ngejrenk.  
Warna ngejrenk tuh apa pula? Rasanya di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ga ada istilah ini deh. Daaannn.....secara saya ga punya.
Disisipkan juga pesan untuk membawa sarung Bali dan baju ganti.
Malamnya saat makan malam, kami akan memakai baju kotak-kotak, lagi-lagi warna ngejrenk.
Halaah, baru juga hari pertama.
Hari kedua, kami akan memaki baju kembang-kembang besar seperti model Hawaii.
Tentunya warna ngejrenk itu dong.
Malamnya saat makan malam, kami akan memakai baju kurung dan sarung batik.
(*pppfff.... baju kurung-sarung batik..... berarti selop dan kerudung kudu matching.... kan ga lucu kalo pake sepatu kets dan kerudung warna ngejrenk).
Dan dihari terakhir para Gladies 77 akan memakai kaos seragam yang didesain oleh Anna Prillasiana (SR77).
Oh ya trims yaaa untuk Mardiana (SI77) udah jadi sponsor kaos.
Serunya lagi kaos seragam ini custom made. Selain ukuran S-M-L-XL, ada lengan pendeng-3/4 dan panjang, dan pilihan warna biru dan pink.
Kaos seragam masih dilengkapi lagi dengan selendang jumputan/celup warna pink, teracota, hijau dan biru.
Rencana, traveling pakai tas jinjing supaya praktis jadi berubah total bawa koper nih.
Lain kali traveling gaya Butut (Susi) kayaknya OK juga tuh. Baju kurung dan sarung.
Tetap praktis, tetap warna-warni, tetap sopan.

Posting Komentar

0 Komentar